Tags

, , , , , , , , ,

Oleh: Morentalisa

morentalisa.hutapea@gmail.com

Pemanasan Global dan Perubahan Iklim 101

Pemanasan global dan perubahan iklim telah menjadi salah satu isu global terbesar pada saat ini. Di mana saja orang-orang mulai membicarakan, mendiskusikan dan mewacanakan perubahan iklim. Dampaknya disebut-sebut akan melindas semua orang, tua-muda, miskin-kaya, masyarakat pesisir-masyarakat pegunungan. Tulisan ini berusaha untuk menjelaskan secara sederhana proses, penyebab dan dampak dari perubahan iklim.

Disadur dari presentasi Fabby Tumiwa, direktur eksekutif Institute for Essential Services Reform, dalam training perubahan iklim. (Jakarta, Januari 2012)

 

Apa itu Pemanasan Global ?

Pemanasan global merupakan sebuah fenomena yang menggambarkan terjadinya kenaikan rata-rata temperatur permukaan bumi sejak dimulainya revolusi industri pada abad 18, dimana kenaikan temperatur ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dunia.  Pemanasan Global disebabkan oleh sebuah efek yang disebut dengan efek rumah kaca. Efek rumah kaca ini sebenarnya merupakan efek yang alami yang menyebabkan temperature bumi menjadi hangat dan mendukung manusia bisa hidup di bumi.

Ada beberapa komponen yang berperan dalam menciptakan efek tersebut. Pertama, ada matahari. Matahari memiliki peranan yang sangat penting untuk iklim di bumi. Prosesnya adalah sebagai berikut: matahari mengeluarkan radiasi dalam bentuk cahaya inframerah, yang tidak bisa kita lihat. Komponen lain yang berperan adalah atmosfer[1]. Matahari mengeluarkan radiasi, radiasi masuk ke dalam atmosfer bumi. Kemudian ada radiasi yang diserap oleh tanah, air dan komponen bumi lainnya, itu sebabnya jika ada air diletakkan di bawah sinar matahari, materinya lebih panas, karena dia menyerap. Itu sebabnya kita membutuhkan ruang terbuka, karena ruang terbuka dapat menyerap radiasi matahari. Tidak semua radiasi matahari dapat diserap oleh bumi, Sebagian, belum sampai di bumi, sudah dipantulkan oleh awan, dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa. misalnya, lapisan es, karena lapisan es lebih banyak memantulkan.

Sumber: azimuthproject.org

Biasanya radiasi matahari  yang masuk ke bumi sebesar 342 watt/m­2.  Dalam kondisi normal, ada radiasi yang diserap dan ada yang dipantulkan sehingga menyebabkan terciptanya keseimbangan. Besaran yang diserap adalah sekitar 168 watt dan yang dipantulkan oleh permukaan bumi sebesar 30  dan dipantulkan oleh awan sebesar 77 watt.

Dalam beberapa kondisi, besarannya dapat berubah, karena ada sun spot yang mennyebabkan radiasi matahari panasnya bisa berubah.  Sejumlah ilmuwan berpendapat bahwa radiasi matahari-lah yang menjadi penyebab dari perubahan iklim, bukan aktivitas manusia. Mereka percaya pada perubahan radiasi akibat sun spot dan badai matahari yang mempengaruhi tingkat radiasi . Argumentasi ini tidak lagi valid karena dari sejumlah ilmiah, memang badai matahari memberi pengaruh pada perubahan iklim, hanya saja tidak terjadi dalam jangka panjang, melainkan bersifat jangka pendek.

 

Mengapa disebut dengan efek rumah kaca?

Pemanasan global sering disebut sebagai efek rumah kaca. Mengapa demikian? Karena memang fenomena pemanasan global mirip dengan femonena kenaikan temperatur dalam rumah kaca. Di dalam rumah kaca, ketika cahaya masuk dan menembus kaca, panjang gelombangnya akan berubah.[2]

sumber-persma.com

Efek yang sama yang terjadi dalam proses pemanasan global. Kaca dapat kita umpamakan sebagai atmosfer. Ketika radiasi yang masuk ke bumi, tidak dapat dipantulkan dengan sempurna karena atmosfer bumi, yakni lapisan troposfer, mengandung gas-gas rumah kaca.

Mengenal Gas-Gas Rumah Kaca

Gas-gas rumah kaca ada beberapa jenis: yang paling banyak konsentrasinya adalah CO2, di mana 80% emisi gas rumah kaca di atmosfer memang dihasilkan dari CO2. Secara alami, CO2 terdapat dimana-mana, seluruh bumi menyimpan CO2, misalnya tanah, pohon, kayu, dsb. Itu sebabnya ketika pohon atau kayu dibakar, maka COterlepas ke angkasa. CO2  juga dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar. Termasuk pembangkit listrik. CO2 di seluruh dunia sekitar 70% nya dihasilkan oleh sektor energi, seperti transportasi, pembangkit listrik, dll. Trend lain yang juga mempengaruhi peningkatan CO2 adalah pembabatan lahan gambut. Padahal lahan gambut itu prinsipnya seperti spons, karena dia menyimpan air dan CO2, sehingga ketika lahan gambut dikeringkan, sehingga CO2 dan gas methane yang tersimpan di lahan gambut, akan keluar. Demikian juga ketika hutan digunduli dan lahannya di konversi menjadi lahan kepala sawit, maka CO2 akan keluar. Sehingga banyak sekali aktivitas industri di dunia modern yang mempengaruhi CO2 di dunia modern.

Gas rumah kaca lain adalah: zat methane. Methane (CH4) terdapat dalam benda-benda seperti: kotoran. Methane ini sedikit jumlahnya, global warming potential (GWP)-nya atau potensinya untuk menciptakan pemanasan global 21 kali lebih tinggi dari CO2. Dengan kata lain, 1 molekul methane menyerap panas 21 kali lebih banyak dari CO2. Methane dihasilkan dari lahan pertanian, terutama yang memakai pupuk urea, dan pupuk lainnya. Proses dekomposisi tanaman busuk dan limbah organic pada dasarnya menghasilkan methane. Sehingga tempat pembuangan sampah merupakan potensi menghasilkan gas methane. Demikian juga industri peternakan, karena kotoran ayam, sapi dll, menghasilkan methane.

Gas lain adalah CFCs, yang merupakan zat yang dahulu biasa dipakai oleh perusahaan-perusahaan AC dan kulkas. Gas ini selain dapat menimbulkan perubahan iklim juga dapat menyebabkan kerusakan lapisan ozon. Karena sifatnya berbahaya, maka zat-zat ini harus dihancurkan dengan proses tertentu.  Mengingat hal tersebut, masyarakat internasional sepakat untuk atas apa yang disebut dengan Protokol Montreal. Salah satu isi dari Protokol Montreal adalah adanya kewajiban dari negara-negara untuk membuat penampungan khusus CFC dna HCFCs. Karena Indonesia menandatangani Protocol Montreal, Indonesia memiliki kewajiban untuk memusnahkan gas-gas CFC dan HCFCs dan menciptakan tempat penampungannya yang terdapat di Bogor.

Gas rumah kaca lain adalah: Nitrous oxide N20, yang jumlahnya kecil, tapi potensinya rumah kacanya cuku p besar, karena global warming potential (GWP) nya juga tinggi, 320 kali CO2.  Gas lain adalah Perflucorcarbon CF4. Yang dihasilkan dari proses-proses penciptaan aluminum.  Selain ini ada gas rumah kaca lain yang sangat penting dan punya peran besar, yakni uap air. Di atmosfer, kandungan uap airnya cukup tinggi, yang tercipta dari proses hidrologi.

Dari mana gas rumah kaca datang?

Gas rumah kaca sudah ada di atmosfer jutaan tahun lalu. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi bisa menjadi terlalu dingin atau terlalu panas, sehingga makhluk hidup seperti manusia tidak dapat hidup di bumi.

Hanya saja, konsentrasinya meningkat pesat. Pada tahun 1700an, dimulailah revoluasi industri. Muncul pabrik, muncul kereta api yang keduanya  menggunakan bahan bakar kayu dan batubara untuk menghasilkan energi. Setelah minyak ditemukan pada akhir abad 19, maka mesin-mesin mulai bertransformasi menggunakan minyak dan gas alam.

Pada akhirnya, seluruh aktivitas manusia modern, menjadi sumber peningkatan gas-gas rumah kaca. Transportasi menyumbang 13,5%, energi dan listrik, 24,6%, industri, 10,4%, perubahan tata lahan, 18,2%, pertanian, 13,5%, sampah, 3,6%, serta proses pembakaran bahan bakar lain, sebesar 9%.

Para ahli sedang menyelidiki dampak meluruhnya kutub. Di daerah kutub, kita bisa melihat pada dasarnya tanah tertutup salju. Di bawah lapisan salju, tanahnya bersifat tanah gambut sama seperti yang kita miliki di Kalimantan. Sehingga ketika lapisan esnya meluruh, lahan gambutnya menjadi terbuka. Gas-gas rumah kaca yang tadinya tersimpan, akhirnya keluar. Hal inilah yang kemudian berkontribusi pada gas-gas rumah kaca di atmosfer.

Perubahan iklim:

Iklim merupakan pola cuaca yang terjadi dalam jangka panjang, yang sifatnya terus menerus dan jangka panjang. Misalnya, ada musim hujan di Indonesia yang berlangsung pada bulan September hingga Maret, dimana hujan akan terus menerus. Lalu ada juga musim kemarau. Iklim adalah pola cuaca yang berlangsung dalam jangka panjang. Cuacanya sendiri akan selalu berubah-ubah sifatnya bervariasi. Hanya saja, dalam jangka panjang manusia dapat memprediksi trendnya. Akan tetapi jika perubahannya terlalu drastis, maka dapat dikatakan dapat terjadi perubahan iklim. Iklim sendiri memiliki sifat-sifat yang melekat dalam dirinya sendiri, antara lain, presifitasi (penguapan), curah hujan dan temperatur. Perubahan iklim: perubahan sifat-sifat dasar iklim dalam jangka panjang, bak penguapan, curah hujan dan temperaturnya. Hal-hal ini sifatnya saling mempengaruhi satu dengan yang lain dalam satu sistem iklim.  Ada perubahan iklim yang sifatnya lokal, ada yang sifatnya global. Misalnya, padang pasir di Timur Tengah, ada pembalikan iklim yang mendorong terjadinya padang pasir. Padahal dahulu di sana diperkirakan ada hutan, Mengapa? Karena di bawahnya ada minyak, yang berasal dekomposisi makhluk hidup. Perubahan lahan subur tersebut menjadi tanda adanya perubahan iklim yang terjadi

 

Apa tandanya terjadi perubahan iklim?

Setelah ada penelitian, sejak tahun 1880an hingga sekarang temperaturnya naik sebesar 0,5-1derajat. 0,5 terjadi dalam waktu 30 tahun terakhir. Berdasarkan penelitian menggunaakn es dan juga batu-batuan, sebelum tahun 1880an, konsentrasi CO2 cenderung stabil. Hanya saja semakin hari, konsentrasinya semakin naik. Komponen suhu juga diukur dan cenderung menunjukkan pada trend peningkatan.  Kesimpulannya, kenaikan rata-rata temperature global, dalam dua dekade terakhir, adalah puncak suhu terpanas dibandingkan 400 tahun terakhir. Pada tahun 2000-2009 merupakan dekade terpanas yang tercatat sejak tahun 1880.


[1] Atmosfer inilah yang juga membuat bumi bisa ditinggali, selain dari gas-gas rumah kaca. Planet-planet lain di tata surya tidak memiliki atmosfer, kalaupun ada, komposisinya sangat berbeda dengan bumi. Di atmosfer terdiri dari beberapa lapis, ada awan, ada uap air, yang menciptakan peranan yang sangat besar dalam menciptakan gas rumah kaca.

[2] Radiasi matahari punya energi dan juga panjang gelombang. Itu sebabnya kita memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda. Ada yang bisa kita lihat ada yang tidak kita bisa lihat. Di dalam rumah kaca, sinar matahari yang telah berubah panjang gelombangnya akan mebuat sinar yang masuk tidak bisa dikeluarkan akibatnya rumah tersebut menjadi panas.